- Details
- Written by ekaprayudi
- Category: Berita
- Hits: 31
Bidang Pemberdayaan kepada Masyarakat (PKM) Himpunan Mahasiswa Sosiologi kembali mengukuhkan komitmennya dalam mendorong perubahan sosial melalui program MAHIS (Masyarakat Hidup Sehat) yang dilaksanakan pada tanggal 9 November 2025. Pada tahun ini salah satu fokus kegiatannya adalah pembuatan pelang edukasi sampah yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan, khususnya terkait pengelolaan sampah yang sulit terurai.
Pembuatan plang ini dilakukan secara mandiri oleh anggota PKM dengan memanfaatkan berbagai bahan sederhana namun fungsional, seperti kayu, cat, kuas, meteran, gergaji, dan pilox. Seluruh proses pengerjaan dilakukan secara gotong royong, sehingga selain menghasilkan media edukasi, kegiatan ini juga memperkuat solidaritas antaranggota. Setiap plang dirancang dengan pesan yang mudah dipahami, agar dapat menarik perhatian masyarakat dan memberikan edukasi secara langsung di ruang publik.

Tujuan utama pemasangan pelang ini adalah untuk mengingatkan masyarakat mengenai dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Sampah yang membutuhkan waktu lama untuk terurai dapat mencemari air, merusak ekosistem, dan mengganggu kesehatan masyarakat. Dengan adanya plang edukatif tersebut, diharapkan masyarakat lebih sadar dan disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya, serta ikut menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Lokasi pemasangan plang berada di kawasan Sungai Ambawang yang dipilih karena menjadi salah satu wilayah dengan aktivitas masyarakat yang cukup tinggi dan rentan terhadap permasalahan sampah. Penancapan plang ini juga dilakukan dalam rangkaian kegiatan Sosio Leadership Training (SLT), sebuah kegiatan tahunan Himpunan Mahasiswa Sosiologi yang berfokus pada pengaderan mahasiswa baru Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
SLT tidak hanya menjadi ajang penguatan karakter dan kepemimpinan bagi mahasiswa baru, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap lingkungan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak terjun langsung ke lapangan dan memahami secara nyata berbagai persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Pemasangan plang edukasi sampah menjadi salah satu bentuk nyata bahwa mahasiswa dapat berkontribusi terhadap penyelesaian persoalan lingkungan.
Dengan terlaksananya kegiatan ini PKM berharap plang edukasi tersebut dapat memberikan dampak jangka panjang dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman. Upaya ini sekaligus menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya berperan sebagai agen perubahan dalam wacana akademik, tetapi juga sebagai penggerak nyata dalam menghadirkan solusi dan membangun kesadaran kolektif di masyarakat.
- Details
- Written by ekaprayudi
- Category: Berita
- Hits: 150
Komunitas Bacaan Analisis Kritis Sosiologi (BAKSO), yang berada di bawah naungan Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura, kembali menggelar agenda rutin mereka. Pada Senin, 22 September 2025, komunitas ini menyelenggarakan kegiatan “Ngobrol Buku Bareng” yang berlangsung hangat di Namaku Coffee, salah satu kedai kopi yang menjadi ruang berkumpul anak muda Pontianak.
Acara ini mengusung konsep sederhana namun sarat makna. Setiap peserta diwajibkan membawa buku bacaan masing-masing, sehingga suasana menjadi lebih beragam dengan hadirnya berbagai genre dan topik yang berbeda. Setelah membaca buku secara bersama-sama, peserta diberikan kesempatan untuk membagikan isi bacaan mereka. Dengan cara ini, setiap individu tidak hanya menikmati buku yang mereka bawa, tetapi juga memperoleh wawasan dari bacaan yang dibagikan oleh teman lainnya.

Selain membaca dan berbagi, kegiatan ini juga diselingi dengan berbagai permainan seru yang membuat suasana semakin cair. Games tersebut dirancang untuk mempererat kebersamaan, sekaligus melatih kerjasama di antara anggota komunitas. Hal ini membuat kegiatan “Ngobrol Buku Bareng” tidak hanya bersifat serius, tetapi juga menyenangkan dan penuh interaksi.
Manfaat yang dirasakan para peserta tidak hanya sebatas menambah wawasan dari bacaan yang beragam, tetapi juga memperluas relasi dan jaringan pertemanan. Dengan bergabung dalam kegiatan seperti ini, mahasiswa sosiologi bisa saling bertukar pikiran, menjalin hubungan baru, sekaligus menguatkan solidaritas di antara mereka.
Salah satu peserta mengaku merasa lebih percaya diri setelah mengikuti kegiatan ini. Ia menuturkan bahwa sebelumnya ia cukup canggung untuk berbicara di depan umum, tetapi suasana yang akrab dan suportif membuatnya berani mengungkapkan isi pikirannya. Bagi dirinya, pengalaman ini menjadi bekal berharga untuk kegiatan akademik maupun organisasi di kampus.
Kegiatan ini berhasil menciptakan atmosfer intelektual yang santai namun bermakna. Perpaduan antara membaca, berdiskusi, dan bermain game menjadi formula unik yang membedakan komunitas BAKSO dari sekadar kelompok baca biasa. Mereka menekankan bahwa membaca tidak harus dilakukan sendiri, melainkan bisa menjadi ruang kebersamaan yang produktif.
Dengan suksesnya agenda ini, Komunitas BAKSO berencana akan terus mengadakan kegiatan serupa secara berkala. Harapannya, semakin banyak mahasiswa yang ikut serta sehingga budaya membaca dan berpikir kritis dapat semakin berkembang di lingkungan kampus FISIP Untan maupun di luar kampus.
- Details
- Written by ekaprayudi
- Category: Berita
- Hits: 140
Kabar membanggakan datang dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura (FISIP Untan). Salah satu mahasiswa Program Studi Sosiologi angkatan 2019, Dipo Arrahman, berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional dengan membawa pulang gelar juara pada ajang Futsal CFA International yang digelar di China.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Sosiologi tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga mampu menunjukkan prestasi luar biasa di bidang olahraga. Dipo bersama timnya berhasil mengharumkan nama Indonesia sekaligus menunjukkan bahwa dirinya sebagai generasi muda yang berdaya saing global.

Ajang FUTSAL CFA Internasional sendiri merupakan turnamen bergengsi yang diikuti berbagai tim futsal dari mancanegara. Persaingan yang ketat tidak menyurutkan langkah Dipo dan timnya untuk tampil maksimal. Keuletan, ketekunan, dan dedikasi dalam berlatih terbukti membawa hasil yang manis ketika mereka berhasil keluar sebagai juara.
Keberhasilan Dipo ini juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya bahwa prestasi tidak hanya dibatasi di ruang kelas, melainkan bisa diperoleh dari berbagai bidang minat dan bakat. Sejalan dengan semangat kampus merdeka, pencapaian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Untan memiliki kesempatan luas untuk berkembang di ranah akademik maupun non-akademik.
Program Studi Sosiologi FISIP Untan menyampaikan rasa bangga dan apresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian Dipo. Prestasi ini menjadi cermin bahwa mahasiswa sosiologi memiliki potensi multidimensi yang perlu terus didukung dan difasilitasi. Diharapkan, capaian ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk terus berusaha dan berkarya dalam bidang masing-masing.
Dengan hadirnya mahasiswa yang berprestasi di panggung dunia, semakin jelas bahwa kualitas mahasiswa FISIP Untan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
Ucapan selamat dan sukses juga disampaikan oleh segenap civitas akademika Sosiologi FISIP Untan kepada Dipo Arrahman. Semoga pencapaian ini tidak hanya menjadi akhir, tetapi menjadi awal dari perjalanan panjang menuju prestasi-prestasi berikutnya, baik di bidang olahraga maupun bidang kehidupan lainnya.
Kemenangan di ajang internasional ini merupakan langkah besar dalam perjalanan karier Dipo. Lebih dari sekadar trofi, pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa semangat, ketekunan, dan keyakinan dapat membuka jalan menuju kesuksesan. Semoga pencapaian ini menjadi pemicu semangat baru bagi mahasiswa Untan lainnya untuk terus berkarya, berprestasi, dan mengharumkan nama bangsa.
- Details
- Written by ekaprayudi
- Category: Berita
- Hits: 129

Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HMS)Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura akan menggelar kegiatan bertajuk Socio Dialectic pada Jumat, 26 September 2025. Kegiatan ini akan menjadi ruang diskusi terbuka yang membahas isu aktual terkait “Isi Tuntutan 17+8” yang belakangan ramai diperbincangkan serta memicu demonstrasi mahasiswa dan masyarakat di berbagai daerah.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bidang Kajian Riset Keilmuan (KRK) HMS sebagai bentuk respons kritis terhadap perkembangan sosial-politik yang sedang hangat. Melalui forum diskusi ini, mahasiswa sosiologi berharap dapat memberikan analisis yang lebih mendalam dengan menggunakan perspektif ilmu sosial, sekaligus memperluas pemahaman peserta mengenai dampak sosial dari isu yang berkembang.
Dalam diskusi ini, peserta tidak hanya diajak melihat permasalahan dari kacamata mahasiswa semata, tetapi juga bagaimana masyarakat luas merespons dinamika tersebut. Pendekatan sosiologi diharapkan dapat membuka wawasan mengenai relasi kuasa, peran gerakan sosial, hingga konsekuensi sosial-politik yang mungkin muncul dari tuntutan yang sedang diperjuangkan.
Selain itu, kegiatan Socio Dialectic juga menjadi salah satu bentuk komitmen HMS untuk terus menghadirkan program kerja yang relevan dengan kondisi masyarakat. Melalui Bidang Kajian Riset Keilmuan, HMS berusaha memperkuat budaya literasi, analisis kritis, dan kemampuan argumentasi mahasiswa sosiologi agar dapat berkontribusi nyata dalam ruang publik.
Dengan mengangkat isu Isi Tuntutan 17+8, diskusi ini diharapkan mampu menghasilkan refleksi kritis, gagasan segar, serta alternatif solusi dari perspektif mahasiswa sosiologi. Kehadiran forum seperti ini menjadi penting agar gerakan mahasiswa tidak hanya hadir dalam bentuk aksi jalanan, tetapi juga dalam bentuk pemikiran yang konstruktif dan berbasis kajian ilmiah.
Melalui Socio Dialectic, HMS menegaskan perannya sebagai motor intelektual yang berupaya menjembatani isu-isu aktual dengan kajian keilmuan, sekaligus mendorong mahasiswa untuk lebih peka, kritis, dan solutif terhadap berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat.
- Details
- Written by ekaprayudi
- Category: Berita
- Hits: 169
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura (FISIP Untan) resmi membuka rangkaian kegiatan Milad ke-60 dengan meriah. Acara pembukaan ditandai dengan Opening Ceremony dan Pesta Pora yang berlangsung penuh semangat, dihadiri oleh civitas akademika serta para petinggi fakultas.
Acara ini menjadi momentum penting bagi FISIP Untan yang telah berkiprah selama enam dekade dalam dunia pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dengan mengusung semangat kebersamaan, Opening Ceremony dan Pesta Pora menghadirkan nuansa hangat yang mempertemukan mahasiswa, dosen, dan pimpinan fakultas.
Dekan FISIP Untan Dr. Herlan, S.Sos., M.Si, hadir langsung dan memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi rangkaian Milad ke-60. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa usia enam puluh tahun bukanlah perjalanan yang singkat, melainkan bukti konsistensi FISIP Untan dalam mencetak generasi unggul bagi bangsa.

Turut hadir dalam acara ini Wakil Dekan III FISIP Untan, Dr. Erdi, M.Si, yang memberikan apresiasi terhadap keterlibatan mahasiswa dalam memeriahkan Milad. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan dosen dalam menjaga eksistensi FISIP sebagai rumah akademik yang dinamis.
Selain itu, jajaran petinggi kampus juga tampak memeriahkan pembukaan, di antaranya:
* Dr. Syarifah Ema Rahmania, B.A., M.Ed (Ketua Jurusan Sosiologi),
* Dr. Pabali Musa, M.Ag (Koordinator Program Studi Antropologi Sosial),
* Heri Julius Nge, S.Sos., M.Si (Koordinator Program Studi Ilmu Politik),
* Dr. Ira Patriani, S.IP., M.Si (Ketua Jurusan Ilmu Administrasi),
* H. Dhidik Apriyanto, S.E., M.Si., QPOA., CAP.(Koordinator Program Studi Administrasi Perkantoran),
* Bima Sujendra, S.IP., M.Si (Koordinator Program Studi Ilmu Pemerintahan),
* Nurwijayanto, S.H., M.Si (Koordinator Program Studi Pembangunan Sosial).
Kehadiran mereka menjadi simbol kekompakan dan dukungan penuh terhadap keberlangsungan Milad FISIP Untan yang tahun ini terasa lebih istimewa.
Opening Ceremony berlangsung khidmat dengan rangkaian acara resmi, dilanjutkan dengan Pesta Pora yang diwarnai penampilan seni dan hiburan dari mahasiswa. Pesta Pora menjadi momen pelepas penat sekaligus sarana mempererat solidaritas antarwarga FISIP.
Rangkaian kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi ruang ekspresi dan kreativitas mahasiswa. Para peserta menikmati suasana penuh warna, dari penampilan musik, tarian, hingga kegiatan kebersamaan yang mencerminkan semangat “Satu FISIP, Satu Keluarga”.
Milad ke-60 ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga refleksi perjalanan panjang FISIP Untan. Berbagai capaian akademik, penelitian, hingga kontribusi sosial menjadi fondasi untuk terus berkembang. “Kita semua berharap Milad ini mampu memperkuat solidaritas internal dan meningkatkan kontribusi kita bagi masyarakat luas,” ujar salah satu dosen yang hadir.
Acara pembukaan ini menjadi tanda dimulainya rangkaian kegiatan Milad FISIP ke-60 yang akan berlangsung hingga puncaknya pada *November 2025* mendatang. Sejumlah agenda akademik, sosial, dan budaya telah disiapkan untuk menyemarakkan perayaan enam dekade fakultas.
Antusiasme mahasiswa terlihat jelas sejak awal acara. Banyak di antara mereka yang terlibat langsung dalam kepanitiaan, pengisi acara, hingga peserta aktif dalam berbagai lomba yang turut digelar. Hal ini membuktikan bahwa Milad ke-60 menjadi wadah kebersamaan lintas generasi.
Dengan penuh semangat, civitas akademika FISIP Untan berharap momentum Milad ini dapat menjadi awal baru dalam memperkuat identitas fakultas serta memberikan dampak positif bagi pengembangan ilmu sosial dan politik di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat.
Perayaan Opening Ceremony dan Pesta Pora ini ditutup dengan doa bersama dan harapan agar seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar hingga mencapai puncaknya. Enam puluh tahun FISIP Untan, enam puluh tahun pengabdian, kini melangkah menuju masa depan yang lebih gemilang.