- Details
- Written by ekaprayudi
- Category: Uncategorised
- Hits: 6
Komunitas Bacaan Analisis Kritis Sosiologi (BAKSO), yang berada di bawah naungan Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Tanjungpura, kembali menggelar agenda rutin mereka. Pada Senin, 22 September 2025, komunitas ini menyelenggarakan kegiatan “Ngobrol Buku Bareng” yang berlangsung hangat di Namaku Coffee, salah satu kedai kopi yang menjadi ruang berkumpul anak muda Pontianak.
Acara ini mengusung konsep sederhana namun sarat makna. Setiap peserta diwajibkan membawa buku bacaan masing-masing, sehingga suasana menjadi lebih beragam dengan hadirnya berbagai genre dan topik yang berbeda. Setelah membaca buku secara bersama-sama, peserta diberikan kesempatan untuk membagikan isi bacaan mereka. Dengan cara ini, setiap individu tidak hanya menikmati buku yang mereka bawa, tetapi juga memperoleh wawasan dari bacaan yang dibagikan oleh teman lainnya.
Selain membaca dan berbagi, kegiatan ini juga diselingi dengan berbagai permainan seru yang membuat suasana semakin cair. Games tersebut dirancang untuk mempererat kebersamaan, sekaligus melatih kerjasama di antara anggota komunitas. Hal ini membuat kegiatan “Ngobrol Buku Bareng” tidak hanya bersifat serius, tetapi juga menyenangkan dan penuh interaksi.
Manfaat yang dirasakan para peserta tidak hanya sebatas menambah wawasan dari bacaan yang beragam, tetapi juga memperluas relasi dan jaringan pertemanan. Dengan bergabung dalam kegiatan seperti ini, mahasiswa sosiologi bisa saling bertukar pikiran, menjalin hubungan baru, sekaligus menguatkan solidaritas di antara mereka.
Salah satu peserta mengaku merasa lebih percaya diri setelah mengikuti kegiatan ini. Ia menuturkan bahwa sebelumnya ia cukup canggung untuk berbicara di depan umum, tetapi suasana yang akrab dan suportif membuatnya berani mengungkapkan isi pikirannya. Bagi dirinya, pengalaman ini menjadi bekal berharga untuk kegiatan akademik maupun organisasi di kampus.
Kegiatan ini berhasil menciptakan atmosfer intelektual yang santai namun bermakna. Perpaduan antara membaca, berdiskusi, dan bermain game menjadi formula unik yang membedakan komunitas BAKSO dari sekadar kelompok baca biasa. Mereka menekankan bahwa membaca tidak harus dilakukan sendiri, melainkan bisa menjadi ruang kebersamaan yang produktif.
Dengan suksesnya agenda ini, Komunitas BAKSO berencana akan terus mengadakan kegiatan serupa secara berkala. Harapannya, semakin banyak mahasiswa yang ikut serta sehingga budaya membaca dan berpikir kritis dapat semakin berkembang di lingkungan kampus FISIP Untan maupun di luar kampus.
- Details
- Written by ekaprayudi
- Category: Uncategorised
- Hits: 8
Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HMS)Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura akan menggelar kegiatan bertajuk Socio Dialectic pada Jumat, 26 September 2025. Kegiatan ini akan menjadi ruang diskusi terbuka yang membahas isu aktual terkait “Isi Tuntutan 17+8” yang belakangan ramai diperbincangkan serta memicu demonstrasi mahasiswa dan masyarakat di berbagai daerah.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bidang Kajian Riset Keilmuan (KRK) HMS sebagai bentuk respons kritis terhadap perkembangan sosial-politik yang sedang hangat. Melalui forum diskusi ini, mahasiswa sosiologi berharap dapat memberikan analisis yang lebih mendalam dengan menggunakan perspektif ilmu sosial, sekaligus memperluas pemahaman peserta mengenai dampak sosial dari isu yang berkembang.
Dalam diskusi ini, peserta tidak hanya diajak melihat permasalahan dari kacamata mahasiswa semata, tetapi juga bagaimana masyarakat luas merespons dinamika tersebut. Pendekatan sosiologi diharapkan dapat membuka wawasan mengenai relasi kuasa, peran gerakan sosial, hingga konsekuensi sosial-politik yang mungkin muncul dari tuntutan yang sedang diperjuangkan.
Selain itu, kegiatan Socio Dialectic juga menjadi salah satu bentuk komitmen HMS untuk terus menghadirkan program kerja yang relevan dengan kondisi masyarakat. Melalui Bidang Kajian Riset Keilmuan, HMS berusaha memperkuat budaya literasi, analisis kritis, dan kemampuan argumentasi mahasiswa sosiologi agar dapat berkontribusi nyata dalam ruang publik.
Dengan mengangkat isu Isi Tuntutan 17+8, diskusi ini diharapkan mampu menghasilkan refleksi kritis, gagasan segar, serta alternatif solusi dari perspektif mahasiswa sosiologi. Kehadiran forum seperti ini menjadi penting agar gerakan mahasiswa tidak hanya hadir dalam bentuk aksi jalanan, tetapi juga dalam bentuk pemikiran yang konstruktif dan berbasis kajian ilmiah.
Melalui Socio Dialectic, HMS menegaskan perannya sebagai motor intelektual yang berupaya menjembatani isu-isu aktual dengan kajian keilmuan, sekaligus mendorong mahasiswa untuk lebih peka, kritis, dan solutif terhadap berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat.
- Details
- Written by ekaprayudi
- Category: Uncategorised
- Hits: 36